Sabtu, 23 Mei 2009

Prinsip-prinsip Belajar Siswa Aktif


Proses belajar mengajar yang memungkinkan siswa belajar secara aktif harus direncanakan dan dilaksanakan secara sistematik. Dalam pelaksanaan mengajar hendaknya diperhatikan beberapa prinsip belajar sehingga pada proses belajar siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara optimal ada beberapa prinsip belajar yang dapat menunjang tumbuhnya cara belajar siswa yang aktif yakni:

  • Stimulus Belajar
  • Perhatian dan Motivasi
  • Respon yang di Pelajari
  • penguatan dan Umpan Balik
  • Pemakaian dan Pemindahan


Stimulasi Belajar :
stimulus dapat berupa bentuk verbal, bahasa, visual dll. Stimulus hendaknya dapat benar-benar mengkomunikasikan informasi yang ingin disampaikan oleh guru kepada siswa. ada dua cara yang dapat digunakan agar informasi yang diberikan mudah diterima, yaitu dengan adanya pengulangan sehingga siswa dapat memperkuat pemahamannya dan juga dengan cara mengajak siswa untuk menyebutkan kembali pesan yang diberikan, cara kedua lebih menjadi tugas siswa dan tugas pertama menjadi tugas guru.

Perhatian dan Motivasi:
Perlu adanya perhatian dan motivasi, karena menjadi dasar dalam proses belajar, dengan menggunakan teknik pengajaran yang bervariasi, seperti menggunakan media, gambar, dan alat bantu. bisa saja membangkitkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar, karena siswa tidak menjadi bosan.

Respon yang Dipelajari :
Belajar adalah proses yang aktif, sehingga apabila siswa tidak dilibatkan dalam berbagai kegiatan belajar sebagai respon siswa terhadap stimulus guru, tidak mungkin siswa dapat mencapai hasil belajar yang dikehendaki

Penguatan ( Reinforcement ):
Apa bila respon siswa terhadap stimulus guru memuaskan kebutuhanya, maka siswa akan lebih cenderung untuk mempelajari tingkah laku tersebut. Sumber penguatan belajar bisa dari luar dan dalam diri, penguatan belajar bisa berupa, hadiah, nilai, pengakuan prestasi, ganjaran dll

Pemakaian dan pemindaha :
Dalam hal penyimpanan informasi yang tak terbatas adalah penting sekali adanya pengaturan dan penempatan informasi sehingga dapat digunakan kembali, contohnya dapat menggunakan asosiasi, asosiasi dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk memindahkan apa yang sudah dipelajari kepada situasi lain yang serupa di masadepan ( menghubungkan )



sumber: psikologi belajar edisi revisi, Drs. H. Abu Ahmadi-Drs. Widodo Supriyono

0 comments:

Posting Komentar

 
Blog Template by suckmylolly.com : Header Image by Roctopus